BUENOS AIRES – Diego Maradona, pesepak bola legendaris asal Argentina yang dianggap sebagai salah satu di antara yang terbaik di dunia, meninggal dunia pada usia 60 tahun, Rabu (25/11). Kantor Kepresidenan Argentina, dilaporkan akan mengeluarkan perintah tiga hari berkabung secara nasional.
Maradona meninggal dua pekan setelah keluar dari sebuah rumah sakit di Buenos Aires menyusul operasi otak. Media lokal Argentina, mengutip pengacara Maradona, menyebutkan, bahwa sang legenda meninggal akibat serangan jantung.
Pada 2000 dan 2004, Maradona juga pernah mengalami serangan jantung hingga harus dirawat di rumah sakit. Saat itu, dia menyalahkan kokain sebagai penyebab penyakit jantungnya di mana kemudian dia berhasil sukses lepas dari kecanduan. Kokain, menurut Maradona, adalah ‘lawan terberat’ dalam hidupnya.
Namun, setelah itu, beragam masalah kesehatan, menghampiri Maradona. Pada 2005, dia harus menjalani operasi pemotongan usus yang membuatnya kehilangan banyak berat badan. Kemudian pada 2007, Maradona kembali harus dirawat di rumah sakit akibat penyakit hepatitis.
Pada 2008, kondisi kesehatan Maradona pulih dan bahkan dirinya ditunjuk sebagai pelatih Timnas Argentina. Setelah gagal di Piala Dunia 2010, Maradona lalu melanjutkan karier sebagai pelatih salah satu klub Uni Emirat Arab, Al Wasl.
Pada 2001, FIFA menobatkan Maradona sebagai satu dari dua pesepak bola terbaik, bersama Pele. Namun, sebuah polling di luar keputusan resmi FIFA saat itu menghasilkan suara terbanyak untuk Maradona ketimbang Pele.
Sontak, kabar tersebut langsung mengejutkan dunia. Bahkan, langsung sampai di telinga legenda Timnas Brasil, Pele.
Pele dan Maradona dikenal tidak akur. Sebab, keduanya kerap berseteru terkait siapa yang paling hebat saat masih aktif bermain bola.
Akan tetapi, setelah mendengar Maradona meninggal, Pele langsung bereaksi. Melalui laman instagramnya, dia mengaku telah kehilangan teman terbaik.
“Berita duka hari ini. Saya telah kehilangan seorang teman baik, dan dunia telah kehilangan legenda,” ujar Pele di akun @pele.
“Masih banyak yang bisa dikatakan, tapi untuk saat ini semoga Tuhan memberikan kekuatan kepada keluarganya. Suatu hari, saya berharap, kita akan bermain sepak bola bersama di langit,” sambungnya.
Pele yang sudah berusia 80 tahun juga kerap bermasalah dengan kesehatannya. Dia juga sempat menjalani operasi punggung di Sao Paolo. Lalu, Pele bermasalah dengan ginjal hingga pembesaran prostat.
“Maradona menginspirasi kami,” kata mantan striker Timnas Argentina, Carlos Tevez. “Dia adalah idola kami. Idola rakyat Argentina.”
Hampir seluruh klub sepakbola dunia meratapi kepergiannya. Berikut beberapa kutipan cuitan dari akun-akun resmi klub sepak bola:
Hasta siempre, Diego. pic.twitter.com/IDrvng1CSq
— River Plate (@RiverPlate) November 25, 2020
— JuventusFC (@juventusfc) November 25, 2020
Comunicado Oficial: fallecimiento de Diego Armando Maradona#RealMadrid
— Real Madrid C.F. (@realmadrid) November 25, 2020
El FC Barcelona expresa su más sentido pésame por la muerte de Diego Armando Maradona, jugador de nuestro Club (1982-84) e icono del fútbol mundial. Descansa en paz, Diego
— FC Barcelona (@FCBarcelona_es) November 25, 2020
Eternas gracias. Eterno Diego. pic.twitter.com/SZVNOJnZ1j
— Boca Jrs. Oficial (desde 🏡) (@BocaJrsOficial) November 25, 2020
Ogni epoca ha avuto un grande numero dieci, poi c'è stato il numero dieci di ogni epoca.
Maradona non è stato solo un grandissimo avversario, è stato il più grande.
Ciao Diego.#FCIM pic.twitter.com/7aIEloNf6W
— Inter (@Inter) November 25, 2020
An honour to have faced you, Diego 🙏
Un onore averti affrontato, Diego 🙏 pic.twitter.com/n0q1mfMBZn
— AC Milan (@acmilan) November 25, 2020
Per Sempre 💙
Ciao Diego pic.twitter.com/LzppqlBqLV— Official SSC Napoli (@sscnapoli) November 25, 2020