Wartakita.id, MAKASSAR – Dokter Spesialis Anak dari Siloam Hospitals Makassar, dr. Verly Hosea Sp.A., mengatakan dalam acara edukasi virtual health talk, data dari berbagai penelitian, ASI mengandung semua yang dibutuhkan oleh bayi.
ASI memenuhi kebutuhan mulai dari makronutrien yaitu karbohidrat, protein dan lemak yang penting untuk perkembangan otak bayi. Serta mikro nutrien seperti vitamin dan mineral.
Oleh karena itu, ASI memiliki peran penting dan menjadi makanan utama bayi selama 6 bulan.
“Air Susu Ibu atau ASI mengandung hingga 90% air, dan mengandung Laktosa dua kali lebih besar dari yang ada pada susu formula”, tutur dr. Verly Hosea Sp.A., Sabtu (05/06/2021) melalui siaran langsung pada aplikasi Instagram milik Siloam Hospitals Makassar.
dr. Verly juga menjelaskan, Bagi sebagian ibu yang sedang menyusui, apabila ASI nya belum keluar di awal – awal kelahiran atau volume ASI-nya masih sedikit, Bunda tidak perlu khawatir karena kebutuhan ASI bayi pada masa itu juga masih sedikit.
Pada bayi baru lahir, ukuran lambung bayi masih sangat kecil yaitu kira – kira hanya sebesar kelereng hingga bayi berusia 3 hari. “Jadi prinsip pemberiannya yaitu sedikit demi sedikit namun sering diberikan,” tambah dr. Verly Hosea.
Karena ukuran lambung bayi yang masih kecil, bayi membutuhkan waktu sekitar satu jam sebelum kosong kembali, untuk itu pastikan bayi menerima asupan ASI minimal setiap 2 hingga 3 jam.
Colostrum
ASI yang pertama kali keluar dari payudara ibu disebut Colostrum. Manfaat Colostrum dalam ASI bagi bayi sangat banyak, diantaranya sudah mengandung antibodi dan protein, yang berfungsi untuk meningkatkan sistem imun tubuh bayi. Colostrum biasanya mulai dihasilkan sejak hari pertama ibu melahirkan sampai hari ke lima. Teksturnya yang kental dan volumenya tidak begitu banyak.
“Dari beberapa penelitian, bayi yang mendapatkan ASI akan lebih mudah menerima MPASI nantinya, hal tersebut dapat menghindari terjadinya Picky Eaters ataupun Selective Eaters dikarenakan ASI yang didapatkan telah memiliki berbagai macam rasa sesuai dengan pola makan Ibu. Akhirnya saat bayi menerima MPASI, bayi akan lebih tidak memilih – milih makanan karena tidak asing dengan rasa yang sebelumnya ia dapatkan dari ASI.” Papar dokter Verly.
Kegiatan menyusui tidak dibatasi saat ibu sedang sakit. Tidak ada alasan untuk tidak memberikan ASI pada bayi selama fisik ibu mampu untuk tetap memberikan ASI.
Hal penting yang perlu diingat adalah saat ibu sedang tidak mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti golongan Opioid atau Narkotik, maka pemberian ASI tetap dapat diberikan.
“Kecerdasan anak yang mendapatkan ASI (Nilai IQ) ditemukan lebih tinggi daripada anak yang diberikan susu formula, karena kandungan dari ASI yang memiliki peranan penting untuk perkembangan otak,” pungkas dr. Verly Hosea Sp.A., dari Siloam Hospitals Makassar menutup edukasi daring.