Minggu, 21 September 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Cek Faktanya

Pemilu 2024: Kemenkominfo, Bawaslu, dan Google Sepakat Pentingnya Literasi Digital Wujudkan Pemilu Damai

Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menemukan sebanyak 646 hoaks terkait pemilu di media sosial sepanjang tahun 2023

by Pewarta Warga
06/02/2024
in Cek Faktanya
Reading Time: 6 mins read
A A
Pemilu 2024: Kemenkominfo, Bawaslu, dan Google Sepakat Pentingnya Literasi Digital Wujudkan Pemilu Damai

MAKASSAR – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bersama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan dan Google Indonesia menyelenggarakan kegiatan literasi digital untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran literasi digital dalam menangkal segala konten negatif untuk mewujudkan pemilu yang damai.

“Kebutuhan literasi digital semakin nyata apalagi di tengah penyelenggaraan pemilu yang saat ini kita hadapi dimana kemunculan konten yang melanggar peraturan perundangan serta mengandung informasi yang sangat dapat semakin mudah beredar,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi dalam sambutannya pada kegiatan Literasi Digital untuk Pemilu Damai yang diselenggarakan di Upperhills Convention Hall, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (01/02/2024).

Bahaya Hoaks Hukum: Ketika Kabar Bohong Bikin Resah dan Merusak Kepercayaan pada Hukum

Kuasai Bahasa Inggris dengan AI: Mentor Personal di Genggaman Anda

Kalla Toyota Sukses Gelar Palopo Fun Run 5K, Semarakkan Festival Merah Putih dengan Semangat Kemerdekaan

Bahasa Asing: Kunci Membuka Pintu Karir Global dan Kesuksesan di Indonesia

Hal yang dimaksud oleh Menteri Budi terkait konten yang melanggar peraturan adalah informasi tidak benar yang ditemukan pada unggahan video 17 Januari 2024 dengan ditemukannya kotak suara ganda di kota Makassar.

“Inilah salah satu contoh nyata bagaimana sebuah hoaks bisa memanipulasi kepercayaan masyarakat pada institusi pemilu,” lanjutnya.

Menteri Budi menambahkan, dalam meningkatkan kemampuan masyarakat agar terhindar dari hoaks sebagai konten negatif, Kemenkominfo terus melakukan upaya mengadakan gerakan literasi digital dengan berfokus pada 4 pilar materi, yaitu digital skills, digital safety, digital culture, dan digital ethics.

“Dari materi 4 pilar literasi digital ini, ada tips yang ingin saya bagikan agar kita semua tidak menjadi korban akibat dari penyebaran hoaks yaitu dengan mengingat BAS, baca informasi dengan hati-hati, ayo cek dulu kebenaran informasinya, dan stop informasi bohong dan juga mengandung unsur SARA,” pungkasnya.

Sesi Workshop “Cerdas Berinternet, Pintar Tangkal Hoaks” Kegiatan dibuka dengan sesi workshop bertema “Cerdas Berinternet, Pintar Tangkal Hoaks” yang diisi oleh perwakilan Information and Communication Technology (ICT) Watch dan salah satu konten kreator lokal. Sesi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pengalaman praktik langsung menggunakan gawai masing-masing, hal tersebut dilakukan agar para peserta mengetahui bagaimana cara melakukan cek fakta dan memahami tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk menghindari hoaks.

Direktur ICT Watch, Indriyatno Banyumurti membuka sesi workshop dengan menyampaikan bahwa organisasi Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menemukan sebanyak 646 hoaks terkait pemilu di media sosial sepanjang tahun 2023. Hal tersebut menandakan bahwamasyarakat masih belum dapat melindungi diri dari paparan berita bohong yang diterima dari internet khususnya media sosial.

“Setidaknya kita harus tau cara kerjanya platform media sosial, ada salah satu algoritma yang bernama filter bubble atau gelembung saring. Dia menyaring informasi agar kita betah ada di platform media sosial mereka. Caranya adalah dengan menyodorkan informasi yang kita suka dan membuang informasi yang tidak kita suka,” jelas Indriyatno.

Indriyatno menambahkan, semua asupan yang diterima dari media sosial itu tergantung dari preferensi penggunanya. Oleh karena itu, masyarakat dianjurkan untuk tetap bersikap positif di media sosial agar terhindar dari konten negatif termasuk hoaks.

“Tapi gimana caranya kita mengetahui informasi yang didapat itu hoaks atau tidak? Jawabannya kita harus memakai logika. Karena hoaks itu menyerang emosi seseorang terlebih dahulu, makanya kita harus selalu berpikir kritis ketika menerima informasi,” tambahnya.

Hoaks juga bisa berkembang biak seiring berjalannya waktu, Konten Kreator, Adhy Basto menjelaskan bahwa untuk mencegah perkembangbiakan hoaks bisa dimulai dari menahan diri agar tidak terprovokasi oleh berita bohong tersebut.

“Karena Kadang hoaks datang bukan karena kita informasi dari orang lain, tapi kadang kita juga yang membuatnya sendiri tapi kita tidak sadar. Siapa yang bisa untuk menangkal hoaks itu? Ya diri kita sendiri,” jelas Adhy.

Sesi Talkshow “Cerdas Memilih, Bijak Berkreasi” Kegiatan dilanjutkan dengan sesi talkshow yang diisi dengan diskusi antar para narasumber dalam pembahasan bagaimana cara melakukan pemilihan secara cerdas dan menggunakan media digital dengan bijak.

Sesi talkshow dibuka oleh tanggapan dari Kebijakan Publik Google Indonesia, Arianne Santoso yang menyampaikan bahwa proses pengambilan keputusan saat pemilu harus didasarkan oleh penggunaan data yang akurat dan valid.

“Penyebaran berita bohong atau hoaks ini bisa mempengaruhi opini publik secara negatif. Dalam hal ini, Google membantu untuk memberikan informasi secara kredibel, yang harus ada data berbasis kebenaran. Jadi kami bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu yang memiliki legitimasi dalam menentukan benar atau salahnya informasi seputar politik,” tutur Arianne.

Tidak hanya bekerjasama dengan KPU dan Bawaslu, Google bersama University of Cambridge melakukan riset mengenai alasan mengapa seseorang terprovokasi hoaks dan menemukan adanya tiga metode yang dipakai untuk menyebarkan hoaks, yaitu dengan memancing emosi seseorang, merusak reputasi, dan memanipulasi gambar dan video.

Dalam kesempatan yang sama, Aurelie Moeremans selaku Figur Publik membagikan pengalamannya sebagai cara untuk membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya pemilihan yang bijak dengan mengatakan bahwa jangan mudah terprovokasi ketika mendapatkan berita yang bombastis seputar pemilu di media sosial.

“Jadi kalau ada berita di medsos yang bombastis banget nih kita harus cari tau dulu kebenarannya misalnya di Google atau di media-media lainnya yang terpercaya. Kita harus lebih kritis lagi, Sebelum disebarin harus dipastiin dulu bener apa engga. Fokus sama berita-berita valid aja,” ucap Aurelie.

Ketua Bawaslu Sulawesi Selatan, Mardiana Rusli, menanggapi pandangan Aurelie mengenai pentingnya mengembangkan kreativitas dalam menggunakan media sosial sebagai sarana kampanye politik yang positif dan membangun. Mardiana mengatakan bahwa penggunaan media sosial dalam penyelenggaraan pemilu menjadi alat bantu tersendiri bagi KPU dan Bawaslu dalam melacak jejak digital para kandidat paslon.

“Platform media sosial tidak hanya menjadi pendistribusian informasi, tetapi juga jadi alat kerja dari KPU dan Bawaslu. Dengan alat kerja ini kita bisa menelusuri profil para paslon dengan men-tracking jejak digitalnya, jadi kita juga terbantu dalam memverifikasi untuk membuat keputusan apakah tindakan mereka misalnya dari aspek administrasi pernah digugat salah secara hukum atau tidak,” ujarnya.

Sementara itu, Key Opinion Leader (KOL), Amanda Belina, mengajak pemilih muda untuk aktif dalam kegiatan politik sebagai upaya membangun pemilu yang damai. Memilih berdasarkan informasi yang akurat juga menjadi hal yang penting untuk dilakukan pemilih pemula saat pemilu nanti.

“Kita sebagai generasi penerus bangsa, harus melakukan yang terbaik untuk bangsa. Karena satu suara dari kita semua akan menentukan gimana gambaran negeri ini kedepannya,” pungkas Amanda.

Kegiatan Literasi Digital untuk Pemilu Damai Makassar merupakan salah satu upaya literasi digital untuk segmen masyarakat umum dalam rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo).

Program Indonesia Makin Cakap Digital bertujuan untuk memberikan literasi tentang teknologi digital kepada 50 juta masyarakat Indonesia hingga tahun 2024. Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fanpage @literasidigitalkominfo, dan website literasidigital.id.

Tags: #CekFaktaLiterasiPemilu 2024Sulawesi Selatan
Share8Tweet5Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

#CekFakta “POLISI TIDAK BERHAK MENILANG PAJAK MOTOR/ MOBIL YANG MATI !”

#CekFakta “POLISI TIDAK BERHAK MENILANG PAJAK MOTOR/ MOBIL YANG MATI !”

30/04/2021

Tips dari Bos WhatsApp Agar Tidak Menjadi Korban Hoaks

02/11/2020
#CekFakta Mobil Esemka Berbahan Dasar Kayu “Solo-Jakarta”

#CekFakta Mobil Esemka Berbahan Dasar Kayu “Solo-Jakarta”

14/03/2021
#CekFakta Bendera Israel Dibakar Rakyatnya Sendiri Karena Konflik dengan Palestina

#CekFakta Bendera Israel Dibakar Rakyatnya Sendiri Karena Konflik dengan Palestina

31/05/2021
Next Post
Bahaya Timbal Tanpa Disadari Mengintai Kesehatan Anak

Bahaya Timbal Tanpa Disadari Mengintai Kesehatan Anak

BNPB: Akan Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Atasi Potensi Banjir di Riau

Warga Terdampak Banjir di Kampar Terima Bantuan dari Pegawai Pemprov Riau

Pemerintah Desa Gununggeni Kabupaten Probolinggo Bangun 4 Titik Jalan Rabat Beton

Pemerintah Desa Gununggeni Kabupaten Probolinggo Bangun 4 Titik Jalan Rabat Beton

Longsor Subang, Dua Orang Tewas dan 80 Warga Mengungsi

BNPB: Intensitas Hujan Selama 2-3 Hari Berpotensi Memicu Longsor

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

TERPOPULER-SEPEKAN

  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3373 shares
    Share 1349 Tweet 843
  • Cara Mendapatkan YouTube Music Premium Tanpa Berlangganan

    1152 shares
    Share 461 Tweet 288
  • Kode CMD Untuk Mempercepat Kinerja Laptop

    243 shares
    Share 97 Tweet 61
  • Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ditargetkan 5,3%-5,6% pada 2025

    296 shares
    Share 118 Tweet 74
  • Sambut Perayaan 17 Agustus, Pemkot Makassar Siapkan “Suara’na Kemerdekaan RI”

    20 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Spesifikasi Rekomendasi PC untuk Main Minecraft Java Edition

    1674 shares
    Share 670 Tweet 419
  • Mengenal Logical Fallacy: Sesat Pikir Senjata Manipulasi di Era Digital

    43 shares
    Share 17 Tweet 11
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3333 shares
    Share 1333 Tweet 833
  • Tips Praktis Mengatasi Android TV Lemot: Bikin Nonton Makin Lancar

    816 shares
    Share 326 Tweet 204
  • 4 Perbedaan iPhone 13 Pro dan iPhone 12 Pro

    699 shares
    Share 280 Tweet 175
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

WartakitaID
  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.