Wartakita.id – Hyundai Motors Indonesia (HMID) akan terus membangun pabriknya di Delta Mas, Cikarang, tahun depan direncanakan berfungsi untuk memproduksi mobil listrik keluaran Hyundai. Pabrik tersebut punya kapasitas produksi sekitar 150.000 unit sampai 250.000 unit mobil pertahun.
“Agustus ini groundbreaking tahap pertama pembangunan baterai mobilnya. Ini merupakan pertama kali di republik ini,” ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM) Bahlil Lahadia, dalam konferensi pers virtualnya.
Bahlil juga menyatakan kalau Hyundai telah siap untuk memproduksi kendaraan listrik di dalam negeri dimulai pada 2022, usai pembangunan pabriknya selesai.
Sebelumnya, Hyundai akan mengucurkan dana sebesar US$1,55 miliar atau Rp20 triliun untuk membangun pabrik di Delta Mas, Cikarang, Jawa Barat. Realisasi hingga April lalu mencapai Rp14 triliun.
Sejauh ini, Hyundai jadi salah satu pabrikan di Tanah Air yang paling agresif memasarkan mobil listrik, dengan sodoran dua produknya, Hyundai Ioniq dan Hyundai Kona.
Perkembanga mobil listrik Nasional
Pemerintah mengakselerasi pengembangan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB) di Tanah Air seperti dalam Peraturan Presiden No 55 Tahun 2019. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus melakukan industrialisasi KBL-BB sekaligus turut melakukan riset untuk pengembangan komponen, infrastruktur pendukung, hingga penanganan limbah baterai kendaraan listrik.
“Saat ini industrialisasi KBL-BB di Indonesia telah membentuk ekosistem penyiapan infrastruktur yang mulai bergerak dengan melibatkan para pemangku kepentingan, diharapkan nanti industri KBL-BB akan menjadi sektor unggulan,” kata Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Perindustrian RI, kemarin (18/7).
Doddy Rahadi, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, menjelaskan optimalisasi program KBLBB memerlukan dukungan sarana dan prasarana baik fasilitas produksi untuk kendaraan maupun infrastruktur pendukungnya.
“Kemenperin terus mendorong percepatan program kendaraan bermotor hemat energi dan ramah lingkungan untuk transportasi jalan dalam rangka ketahanan energi, peningkatan efisiensi energi, dan konservasi energi di sektor transportasi,” ujarnya.