MAKASSAR – “Bagi pelanggan yang terdampak, PLN akan memberikan kompensasi pengurangan pembayaran bagi pelanggan kWh pascabayar. Sedangkan bagi pelanggan kWh prabayar, PLN telah menyalurkan kompensasi melalui penambahan kWh saat pembelian token,” kata Moch. Andy Adchaminoerdin.
Andy mengatakan, bagi pelanggan pascabayar, kompensasi diberikan otomaris saat pembayaran tagihan. Sementara bagi yang prabayar, mendapatkan token kompensasi saat melakukan pembelian token terbaru.
Secara spesifik, ada 2.198.520 pelanggan yang diberi kompensasi. Itu tersebar di tiga wilayah provinsi.
Ada 31 Milyar Rupiah (Rp 31.202.009.358,-) anggaran yang disiapkan untuk 1.666.301 pelanggan Sulawesi Selatan. Kemudian Sulawesi Tenggara Rp6.948.688.210 untuk 300.419 pelanggan.
PT PLN saat ini memproses kompensasi pada 2,1 juta pelanggan di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (Sulselrabar). Akibat dari pemadaman listrik bergilir yang kerap terjadi.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat, Moch. Andy Adchaminoerdin menyebut kompensasi itu diberikan sesuai aturan yang berlaku. Yakni Peraturan Menter ESDM Nomor 18 Tahun 2023 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya.
Pemadaman listrik yang masih terjadi, durasinya makin berkurang seiring dengan curah hujan yang mulai meningkat dan mengairi beberapa PLTA.