Bencana banjir masih mendominasi bencana alam yang paling banyak terjadi di Indonesia sepanjang tahun 2023. Melansir data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP), terdapat 852 peristiwa banjir di tanah air, diikuti dengan 836 cuaca ekstrim, 487 kebakaran hutan, dan 442 tanah longsor.
Selain bencana-bencana tersebut, Indonesia juga rawan akan bencana kekeringan, gelombang pasang, gempa bumi, hingga erupsi gunung api. Sementara itu, peristiwa tsunami tidak pernah terjadi sama sekali sepanjang tahun 2023.
Masih berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang mencatat 3.383 kejadian bencana telah terjadi di seluruh daerah sepanjang tahun 2022, maka terjadi penurunan 355 kejadian alam luarbiasa di tahun 2023 ini.
Jawa Barat menjadi wilayah di Indonesia yang paling sering terkena bencana alam. Terdapat total 474 kejadian bencana alam di Jawa Barat, disusul oleh Jawa Tengah dengan 408 kejadian, Sulawesi Selatan dengan 178 kejadian, dan Aceh dengan 157 kejadian.
Seluruh bencana yang terjadi tersebut mengakibatkan 4,2 juta orang terpaksa harus mengungsi, 5.552 orang luka-luka, 199 orang meregang nyawa, dan 10 orang menghilang. Tidak hanya itu, lebih dari 24.000 tempat tinggal dan 704 fasilitas umum mengalami kerusakan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama seluruh pemangku kepentingan terkait berhasil menekan sejumlah dampak bencana alam sepanjang 2023.
“Kita tidak bisa menekan frekuensi bencana, seperti banjir dan karhutla (kebakaran hutan dan lahan) yang berkaitan dengan daya tampung manusia. Tapi, BNPB bersama stakeholder terkait bisa menekan dampaknya, dihitung dari frekuensi bencana dan rumah rusak,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara Disaster Briefing yang diikuti secara daring di Jakarta, Rabu (27/12/2023).
Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, ia mengemukakan pihaknya berhasil menekan angka kerusakan rumah, dengan 32.809 rumah rusak dari 4.878 bencana alam yang terjadi sepanjang 2023. Angka tersebut, sambungnya, menunjukkan penurunan dari 95.403 rumah rusak dari 3.544 bencana alam pada 2022, serta 158.659 rumah rusak dari 5.402 jumlah bencana alam pada 2021.
Terkini, gempa darat 6,5 mengguncang Papua.
Gempa dengan magnitudo 6,5 mengguncang Papua pada Minggu (31/12/2023) 00:16:26 WIB. Lokasi gempa berada di darat 95 km Timur Laut Kobagma dengan kedalaman 30 Km.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono meralat informasi bahwa gempa terjadi di wilayah Bonggo, Sarmi, Papua, dengan magnitudo 6,4. Gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar naik di Zona Anjak Mamberamo.
Melalui akun X @DaryonoBMKG, ia menulis bahwa gempa Sarmi dan Mamberano terjadi Minggu 31 Desember 2023 pukul 00.16.26 WIB. Gempa tersebut kemudian disertai beberapa kali gempa susulan antara lain magnitudo 4,3, 3.6 dan 2,9 pukul 02:33:17 WIB, 02:40:41WIB dan 02:59:56WIB.
Ada pun getaran gempa dirasakan yakni (MMI) III – IV Kabpaten Jayapura, III Kota Jayapura, III Sarmi, II – III Wamena. Meski skalanya besar dan di darat, belum ada laporan kerusakan bangunan akibat gempa ini.
Rangkuman 7 kejadian alam luarbiasa di Nusantara sepanjang tahun 2023 sebagai berikut:
Gunung Marapi Meletus
Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB. Meletusnya gunung berketinggian 2.891 mdpl ini ditandai dengan adanya muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.
Menurut hasil perekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm. Sertai durasi 4 menit 41 detik.
Adapun total korban meninggal akibat erupsi Gunung Marapi menjadi 24 orang. Bahkan sejumlah korban lain sedang menjalani perawatan medis, di beberapa rumah sakit, yakni RSUP M Djamil Padang, RSUD Padang Panjang, dan RS Ahmad Mukhtar Bukittinggi.
Kantor SAR Kota Padang mencatat ada 75 pendaki yang berada di Gunung Marapi, Sumatra Barat saat terjadi erupsi. Sebanyak 52 pendaki di antaranya ditemukan dalam keadaan selamat dan telah dievakuasi.
Imbas erupsi tersebut, hujan abu dilaporkan terjadi di wilayah Nagari Lasi, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam dengan intensitas tinggi. Hingga membuat suasana menjadi sangat pekat dan gelap.
Gempa Menimpa Sukabumi
Gempa bumi dengan magnitudo 4,7 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (14/12/2023). Getaran gempa Sukabumi turut dirasakan sejumlah warga di Bogor Kota, Gunung Sindur, BSD Tangerang Selatan, dan Depok.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB. Pusat gempa berada 24 km barat laut Sukabumi dengan kedalaman 10 km.
Sebanyak 463 warga Kabupaten Bogor, Jawa Barat masih memilih untuk mengungsi. Lantaran khawatir dengan gempa susulan yang masih dirasakan hingga Sabtu (16/12/2023) malam.
Berdasarkan data Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, kerugian materiil dampak gempa Sukabumi hingga Minggu (17/12/2023) pukul 11.00 WIB. Antara lain 18 unit rumah rusak berat, 114 unit rumah rusak sedang, 444 unit rumah rusak ringan, 7 unit mushola dan 1 unit sekolah TK terdampak.
Sementara itu, di Kabupaten Sukabumi sebanyak 829 jiwa terdampak, 22 di antaranya dibantu BPBD Kabupaten Sukabumi mengungsi ke rumah kerabat. Lalu, kerugian materiil tercatat 30 unit rumah rusak berat, 74 unit rumah rusak sedang, 435 unit rumah rusak ringan, dan 1 unit tempat ibadah terdampak.
Atas kejadian gempa bumi Sukabumi ini, Bupati Bogor menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Gempa Bumi, Tanah Longsor dan Angin Kencang. Ini dengan Nomor 300.2/32/Kep-TD/BPBD selama 16 hari TMT 12 Desember – 27 Desember 2023.
Banjir Melanda Aceh
Pusdalops BPBD Kabupaten Aceh Tenggara melaporkan, banjir yang merendam 15 Kecamatan di Kabupaten Aceh Tenggara. Banjir tersebut berawal pasca hujan deras melanda wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dan menyebabkan meluapnya beberapa sungai hingga ke permukiman warga.
Adapun 15 kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Bambel, Kecamatan Semadam, Kecamatan Babussalam, Kecamatan Lawe Bulan, Kecamatan Ketambe, Kecamatan Lawe Sumur, Kecamatan Bukit Tusam. Lalu Kecamatan Tanoh Alas, Kecamatan Babul Rahmah, Kecamatan Lawe Alas, Kecamatan Darul Hasanah, Kecamatan Deleng Pokhisen, Kecamatan Lawe Sigala-gala, Kecamatan Babul Makmur dan Kecamatan Badar.
Hingga Senin (20/11/2023) BPBD Kabupaten Aceh Tenggara mencatat banjir berdampak kepada 1.804 KK / 6.571 jiwa dan 2 warga alami luka-luka. Sebanyak 5 unit rumah warga alami rusak berat, 1 rumah rusak sedang dan 1 rumah rusak ringan.
Beberapa fasilitas umum juga dilaporkan turut terkena imbas dari banjir. Tiga jalan nasional lumpuh terendam lumpur material banjir, jebolnya tanggul di sebagian desa terdampak, 468 ha lahan pertanian terendam, dua sekolah dan dua masjid turut terdampak.
Untuk mempercepat penanganan banjir, Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara telah mengeluarkan Status Tanggap Darurat bencana banjir. Sementara itu BPBD Kabupaten Aceh Tenggara beserta dinas terkait turut melakukan penanganan dengan melakukan kaji cepat.
Tentu dengan menurunkan sejumlah alat berat untuk pembersihan material, membuat dapur umum, membuat jembatan darurat. Ini untuk mempermudah aktifitas warga, serta melakukan normalisasi dan perbaikan tanggul yang rusak.
Bahkan, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Sertai dapat disertai dengan petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Aceh Tenggara dan sebagian wilayah Provinsi Aceh.
Tanah Longsor di Natuna
Kabar duka datang dari Pulau Serasan, Natuna, Kepulauan Riau. Diperkirakan lebih 50-an orang tertimbun tanah longsor di pulau itu Senin (6/3/2023).
Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sampai 7 Maret, sekitar 10 korban meninggal dunia. Serta 42 orang dinyatakan hilang dan lima luka berat, tiga orang luka ringan, lebih 1.200-an orang mengungsi.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau Muhammad Hasbi memperkirakan rumah tertimbun sekitar 27 rumah. Pulau Serasan ini terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Natuna.
Proses evakuasi terkendala jarak. Apalagi ditambah hujan lebat dan angin kencang masih terjadi.
Longsor dipicu hujan deras melanda Kecamatan Serasan sejak satu pekan belakangan, atau 1 Maret 2023. Buntutnya, beberapa daerah longsor, terparah di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan.
Adapun korban meninggal dunia dalam bencana tanah longsor yang tercatat dan teridentifikasi sebanyak 50 orang. Sedangkan 4 korban dinyatakan hilang.
Bupati Natuna Wan Siswandi mengatakan, pencarian korban telah dilakukan selama 13 hari sejak 6 Maret 2023. Upaya pencarian dilakukan dengan mengerahkan sejumlah alat berat, drone, dan K-9 yang mengerahkan enam anjing.
Kebakaran Hutan dan Lahan
Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), selama periode Januari-Agustus 2023 indikasi luas kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia sudah mencapai 267.935,59 hektare (ha). Luas kebakaran itu lebih dari tiga ribu kali lipat area Monumen Nasional (Monas) yang luasnya hanya 80 ha.
Berikut daftar 10 provinsi dengan indikasi luas kebakaran hutan dan lahan terbesar periode Januari-Agustus 2023:
- Kalimantan Barat: 54.402 ha
- Nusa Tenggara Timur: 50.396 ha
- Nusa Tenggara Barat: 26.453 ha
- Kalimantan Selatan: 24.588 ha
- Papua Selatan: 22.121 ha
- Jawa Timur: 18.780 ha
- Kalimantan Tengah: 18.058 ha
- Maluku: 9.312 ha
- Jawa Tengah: 5.376 ha
- Jawa Barat: 4.641 ha
Secara kumulatif, luas kebakaran hutan dan lahan nasional periode Januari-Agustus 2023 sudah melampaui karhutla sepanjang 2022. Artinya, intensitas kebakaran tahun ini lebih tinggi dibanding tahun lalu.
Selama Januari-Agustus 2023 kebakaran hutan dan lahan Indonesia telah menghasilkan emisi 32,9 juta ton ekuivalen karbon dioksida (CO2e). Lebih tinggi juga dibanding emisi sepanjang 2022 yang hanya 23,5 juta ton CO2e.
Lembah Gunung Bromo Terbakar
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) melanda Lembah Savana Gunung Bromo, Jawa Timur. Ini akibat suar atau flare saat foto ‘prewedding”.
Total luasan lahan vegetasi di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kini menjadi 989 hektare. Hal itu berdasarkan catatan terbaru dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Kebakaran di kawasan TNBTS awalnya terjadi di wilayah Blok Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies di Kabupaten Probolinggo, pada Rabu, 6 September 2023. Titik api dari lokasi itu kemudian merembet hingga ke beberapa kawasan TNBTS lainnya yang ada di Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang, hingga Kabupaten Pasuruan.
Kebakaran ini baru berhasil dipadamkan secara total pada 14 September 2023. Berdasarkan catatan dari Balai Besar TNBTS per 6-10 September 2023, luasan lahan yang terdampak kebakaran ini seluas 504 hektare.
Atas kejadian itu, polisi menetapkan AW (41) tersangka pemicu kebakaran Bukit Teletubbies, Bromo. Tersangka merupakan manajer atau penanggung jawab Wedding Organizer (WO).
Kapolres Probolinggo AKBP Wisnu Wardana mengatakan tersangka ini setelah diperiksa penyidik tidak hanya memenuhi dua alat bukti saja. Tetapi juga tidak mempunyai Simaksi (Surat Ijin Masuk Kawasan Konservasi).
Akibat perbuatannya, Wisnu dijerat dengan pasal 50 ayat 3 huruf D Juncto pasal 78 ayat 4 UU nomor 41 tahun 1999 tentang Kehutanan sebagaimana diubah dalam pasal 50 ayat 2 huruf b Juncto pasal 78 ayat 5 UU nomor 6 tahun 2023. Tentang Penetapan PP pengganti UU RI 2/2022 tentang Cipta Kerja menjadi UU dan atau pasal 188 KUHP.
Kekeringan Melanda Sejumlah Wilayah
Kekeringan di Pulau Jawa tahun 2023 dilaporkan pertama kali pada bulan Mei di beberapa daerah di Kabupaten Cilacap dan Bogor. Sebelumnya, BMKG memprediksi El Nino, sebuah fenomena pemanasan Samudera Pasifik tropis bagian Tengah dan timur, mulai terjadi di bulan Juni dengan dampak kekeringan meluas pada bulan Juli.
Pada bulan Juni, jumlah kejadian kekeringan meningkat dan semakin meningkat pada bulan Juli dan Agustus dengan total 34 laporan kejadian. Hal tersebut telah diprediksi sebelumnya oleh BMKG yang menyatakan bahwa puncak musim kemarau ada di bulan Agustus.
Menurut Peta Risiko dan Peta Bahaya wilayah terdampak kekeringan di Pulau Jawa yang diambil dari InaRisk. Sebagian besar wilayah di Pulau Jawa terutama pada wilayah-wilayah yang terdampak kekeringan tersebut termasuk kategori indeks risiko dan indeks bahaya sedang hingga tinggi.
Di tambah dengan El Nino yang melanda Pulau Jawa. Maka besar kemungkinan sebagian wilayah di Pulau Jawa mengalami kekeringan.
Pada bulan Agustus 2023, Kekeringan melanda beberapa daerah di Pulau Jawa, antara lain Kota Serang di Provinsi Banten. Pada Provinsi Jawa Barat antara lain kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kota Sukabumi, Kab. Garut, Kab. Ciamis, dan Kab. Cirebon.
Di Jawa Tengah, kekeringan juga melanda sejumlah wilayah antara lain Kab. Tegal, Kab. Banyumas, Kab. Cilacap, Kab. Purworejo, Kab. Magelang, Kab. Temanggung, Kab. Batang. Lalu Kab. Kendal, Kota Semarang, Kab. Semarang, Kab. Grobogan, Kab. Blora, Kab. Sragen, Kab. Klaten.
Sedangkan di Jawa Timur, kekeringan melanda wilayah Pamekasan, Kab. Situbondo, Kab. Bondowoso, dan Kab. Jember. Wilayah D.I. Yogyakarta juga mengalami kekeringan di Kabupaten Gunung Kidul.