Wartakita.id, MAKASSAR – Bom yang digunakan pelaku pengeboman di Polsek Bontoala yang melukai Kapolsek Bontoala, Kompol Rafiuddin, dan Brigpol Yudirsan tak hanya memakai pipa. Pelaku juga menggunakan sisa botol air mineral.
Satu per satu serpihan bahan peledak di kumpulkan Tim Inafis Polda Sulsel, di Kantor Polsek Bontoala, Senin (1/1/2017).
Sejumlah serpihan bahan peledak di kumpulkan Tim Inafis Polda Sulsel, di Kantor Polsek Bontoala, Senin (1/1/2017). Wartakita/Mail
Berdasar penjelasan salah satu tim inafis, ledakan dari botol mineral ini jauh lebih besar. Botol air mineral itu diisi dengan paku, baut, mur bercampur dengan serbuk bahan peledak.
Sejumlah serpihan bahan peledak di kumpulkan Tim Inafis Polda Sulsel, di Kantor Polsek Bontoala, Senin (1/1/2017). Wartakita/MailSetelah itu, dibuatkan sumbu atau picu. Dari hasil temuan, Tim Inafis Polda Sulsel juga mengunakan jaket berwarna hitam, tas ransel, tang, pisau, dan bahan bakar, pertamax.
Sejumlah serpihan bahan peledak di kumpulkan Tim Inafis Polda Sulsel, di Kantor Polsek Bontoala, Senin (1/1/2017). Wartakita/Mail
Dari pengakuan saksi mata yang diamankan dan diinisialkan namanya, sebut saja Ano, mengaku melihat pelaku melempar bom tersebut. Lalu berlari menuju halaman Masjid Al Markas.
“Dia (pelaku) lempar lalu, lari ke belakang polsek,” kata Ano. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 03.30 wita, dini hari. Bom yang meledak mengenai kaca dan salah satu mobil di Polsek Bontoala.