Gerhana matahari hibrida (GMH) adalah fenomena alam yang langka dan menarik. GMH terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris sehingga di beberapa tempat terjadi gerhana matahari total dan di tempat lain terjadi gerhana matahari cincin. GMH terakhir terjadi pada 3 November 2013 dan GMH berikutnya akan terjadi pada 20 April 2023.
Salah satu kota di Indonesia yang beruntung dapat menyaksikan GMH secara total adalah Merauke, Papua Barat. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), GMH di Merauke akan dimulai pada pukul 10.04.38 WIT dan berakhir pada pukul 12.14.03 WIT. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 11.09.19 WIT dengan durasi total sekitar 1 menit 16 detik.
GMH di Merauke akan menjadi peristiwa istimewa karena terjadi di bulan suci Ramadhan menjelang Idul Fitri 2023. Selain itu, GMH juga akan menjadi kesempatan bagi para peneliti, pengamat, dan pecinta astronomi untuk mengamati fenomena alam yang jarang terjadi ini. Beberapa hal yang dapat diamati saat GMH adalah cincin cahaya matahari di sekitar bulan, efek bayangan bergerigi, dan bintang-bintang yang tampak di siang hari.
Untuk menyaksikan GMH dengan aman dan nyaman, BMKG menyarankan masyarakat untuk menggunakan kacamata khusus gerhana atau filter lain yang dapat melindungi mata dari sinar ultraviolet yang berbahaya. Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 seperti menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
GMH 20 April 2023 adalah GMH ketiga dari tujuh GMH yang akan terjadi selama abad ke-21. GMH selanjutnya akan terjadi pada 17 April 2042. Oleh karena itu, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan GMH 2023 dari Merauke atau kota lain di Indonesia yang berada di jalur gerhana. (*)